Lipid adalah suatu kelompok senyawa yang berhubungan dengan asam-asam lemak serta memiliki sifat yang tidak larut dalam pelarut non polar seperti ester, kloroform dan benzen. Jadi lipid mencakup lemak, minyak lilin, steroid dan senyawa yang sejenis.
Lipida memiliki Komposisi : C, H dan O (umum), kadang : N, P. Tidak memiliki gugus fungsional khusus. Merupakan ester dari asam karboksilat rantai panjang dengan alkohol (gliserol)
Bahan lipid yang paling banyak terdapat dalam jasad hidup adalah turunan gliserol. Lemak dan minyak merupakan triester gliserol, yaitu triasilgliserol (sering disebut trigliserida). Fosfatida atau fosfolifid adalah campuran ester gliserol yang satu gugus hidroksil dari gliserolnya diesterkan dengan penggalan asam fosfat. Sfingolipid merupakan turunan aminogliserol yang sangat erat berhubungan dengan fosfolipid.
Fungsi lipid termasuk :
1. Penyimpanan energi dan transpor
2. Struktur membran
3. Kulit pelindung, komponen dinding sel
4. Penyampai kimia.
Menurut Bloor (1925) lipid diklasifikasikan dalam beberapa golongan sebagai berikut :
- lipid sederhana : ester-ester asam lemak dengan alkohol
- lemak:
hidrolisis
trigliserida asam lemak + gliserol
1 mol 3 mol 1 mol
pada suhu kamar disebut minyak.
- malam : ester-ester asam lemak tinggi + alkohol tinggi biasanya monohidroksi alkohol tinggi (Kholesterol)
- Komponen lipidnya :
hidrolisis
Ester-ester asam lemak + alkoholdan zat lain
- Fosfolipid
Pada hiodrolisis terdapat asamlemak + gliserol sfingosin (-D-eritro-1,3-dihiroksi-2-amino-trans 4-okatdekena) + asam fosfat + basa-N + zat lain.
- Glikolipid
Pada hidrolisis tedapat asam lemak + sfingosin + karbohidrat tidak asam fosfat
- “Compound Lipids” yang mengandung
Sulfolipd mengandung gugus –SO3H
Amino lipid mengandung gugus amino
Lipo protein (lipid + protein)
- “Derivat Lipids”
Dari hidrolis A dan B menjadi asam-asam lemak (jenuh dan tak jenuh), streol, alkohol-alkohol lain, aldehida lemak, “ketone bodies” ( Stanley, 1988 ).
Sifat dan Ciri ciri
Karena struktur molekulnya yang kaya akan rantai unsur karbon(-CH2-CH2-CH2-)maka lemak mempunyai sifat hydrophob. Ini menjadi alasan yang menjelaskan sulitnya lemak untuk larut di dalam air. Lemak dapat larut hanya di larutan yang apolar atau organik seperti: eter, Chloroform, atau benzol. Sifat-sifat fisika lemak yaitu tidak berwarna, tidak berbau dan tidak ada rasa; berat jenis lebih besar dari air, tidak mudah larut dalam air, untuk ekstraksi minyak eteris pada pembuatan parfum. Sedangkan sifat kimianya adalah dapat terjadirancidity (tengik); dihidrolisa oleh pemanasan tinggi; hidrogensi minyak; transesterifikasi.
Lemak dapat dibedakan berdasarkan beberapa penggolongan, yaitu:
Þ Berdasarkan kejenuhannya (ikatan rangkap) :
Ø Asam lemak tak jenuh
Nama Asam | Struktur | Sumber |
Palmitoleat Oleat Linoleat linolenat | CH3(CH2)5CH=CH(CH2)7CO2H CH3(CH2)7CH=CH(CH2) 7CO2H CH3(CH2)4CH=CHCH2CH=CH(CH2)7CO2H CH3CH2CH=CHCH2CH=CHCH2=CH (CH2) 7CO2H | Lemak hewani dan nabati Lemak hewani dan nabati Minyak nabati Minyak biji rami |
Ø Asam lemak jenuh
Nama asam | Struktur | Sumber |
Butirat Palmitat Stearat | CH3(CH2)2CO2H CH3(CH2)14CO2H CH3(CH2)16CO2H | Lemak susu Lemak hewani dan nabati Lemak hewani dan nabati |
Perbedaan Asam Lemak Jenuh dengan Asam lemak Tak jenuh ialah :
ü Asam lemak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung ikatan tunggal pada rantai hidrokarbonnya. Asam lemak jenuh mempunyai rantai zig-zag yang dapat cocok satu sama lain, sehingga gaya tarik vanderwalls tinggi, sehingga biasanya berwujud padat.
ü asam lemak tak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung satu ikatan rangkap pada rantai hidrokarbonnya . asam lemak dengan lebih dari satu ikatan dua tidak lazim,terutama terdapat pada minyak nabati,minyak ini disebut poliunsaturat. Trigliserida tak jenuh ganda (poliunsaturate) cenderung berbentuk minyak.
Klasifikasi Lipid :
1. Lipid sederhana, yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol, contohnya lemak atau gliserida dan lilin (waxes).
2. Lipid gabungan yaitu ester asam lemak yang mempunyai gugus tambahan, contohnya fosfolipid, cerebrosida.
3. Derivate lipid, yaitu senyawa yang dihasilkan oleh proses hidrolisis lipid, contohnya asam lemak, gliserol dan sterol.
Di samping itu berdasarkan sifat kimianya yang penting, lipid dapat dibagi dalam dua golongan besar, yaitu lipid yang dapat disabunkan, yakni yang dapat dihidrolisis dengan basa, contohnya lemak, dan lipid yang tidak dapat disabunkan, contohnya steroid.
Lipid memiliki reaksi kimia yang khas, antara lain:
1. Hidrolisis
Hidrolisis lipid seperti triasilgliserol dapat dilakukan secara enzimatik dengan bantuan lipase, menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol. Sifat lipase pancreas dapat dimanfaatkan yang lebih suka memecahkan ikatan ester pada posisi 1 dan 3 daripada posisi 2 dari triasilgliserol.
2. Penyabunan
Hidrolisis lemak oleh alkali disebut penyabunan. yang dihasilkan adalah gliserol dan garam alkali asam lemak yang disebut sabun.
3. Penguraian (kerusakan, ketengikan) lipid
DAFTAR PUSTAKA :
Fessenden & Fessenden. 1986. Dasar - Dasar Kimia Organik . Erlangga, Jakarta