Pengertian Sistem Saraf
Sistem saraf adalah sistem yang berfungsi
untuk menyelenggarakan kerjasama dalam organisasi dan koordinasi kegiatan
tubuh.
Pada dasarnya sistem saraf menghimpun
rangsangan (stimulus) dari lingkungan,
mengubah rangsangan menjadi impuls saraf, dan meneruskan impuls ke daerah
penerimaan, selanjutnya impuls ditafsirkan di organ efektor untuk memberikan
jawaban yang tepat
Peranan sistem saraf
Untuk
memungkinkan mahluk hidup mengadakan orientasi terhadap lingkungan disekitarnya, yaitu dengan menerima rangsang
dari luar dan selanjutnya memberikan tanggapan terhadap rangsangan tersebut.
Untuk
mengadakan kontrol (pengaturan) internal agar fungsi semua organ atau sistem
lainnya bekerja secara selaras yang juga dibantu oleh sistem endokrin.
Pada
primata terutama manusia, merupakan tempat penyimpan ingatan (memori) dan
kecerdasan. Dalam hal ini dibantu oleh
organ indera yang dapat menerima rangsang baik dari lingkungan sekitar ataupun
dari dalam tubuh sendiri
Sistem saraf
manusia adalah suatu jalinan jaringan yang komplek, sangat khusus dan saling
berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf mengkoordinasi, menafsirkan dan
mengontrol interaksi antara individu dengan lingkungan sekitarnya.
Sel saraf
Sistem
saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf (neuron) yang mempunyai bentuk
bervariasi. Sistem ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Dalam
kegiatannya, saraf mempunyai hubungan kerja seperti mata rantai (berurutan)
antara reseptor dan efektor.
Fungsi
sel saraf adalah mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atau
tanggapan.
Contohnya
otot dan kelenjar.
SISTEM SARAF (Unit Saraf)
●
Neuron:
satuan struktural
●
Dendrite
- membawa signal ke badan sel
●
Axon
- membawa signal ke neuron lain atau ke efektor
●
Sinaps
- jembatan antar-neuron atau neuron-efektor
Struktur Sel Saraf
●
Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang
di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel. Dari badan sel keluar dua macam
serabut saraf, yaitu dendrit dan akson (neurit).
Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi 3
kelompok, yaitu:
- Sel saraf sensori
- Sel saraf motor
- Sel saraf intermediet (asosiasi).
Sel saraf sensori
Berfungsi
menghantarkan impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu otak
(ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis).
Ujung
akson dari saraf sensori berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet).
Sel saraf motor
Berfungsi
mengirimkan impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya
berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan.
Badan
sel saraf motor berada di sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendek
berhubungan dengan akson saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat
panjang.
Sel saraf intermediet
Sel
saraf intermediet disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat ditemukan di
dalam sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motor dengan sel
saraf sensori atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam
sistem saraf pusat.
Sel
saraf intermediet menerima impuls dari reseptor sensori atau sel saraf asosiasi
lainnya.
Kelompok-kelompok
serabut saraf, akson dan dendrit bergabung dalam satu selubung dan membentuk
urat saraf. Sedangkan badan sel saraf berkumpul membentuk ganglion atau simpul
saraf.
Mekanisme Penghantar Impuls di
antaranya dapat melalui:
Sel
saraf dan
Sinapsis.
Penghantaran Impuls Melalui
Sel Saraf
Terjadi karena adanya perbedaan potensial
listrik antara bagian luar dan bagian dalam sel.
Pada waktu sel saraf beristirahat, kutub
positif terdapat di bagian luar dan kutub negatif terdapat di bagian dalam sel
saraf.
A. Sistem Syaraf Pusat (SSP)
Merupakan
pusat koordinasi utama dalam sistem syaraf.
SSP
terdiri atas dua bagian, yaitu Otak dan Sumsum tulang belakang
1. Otak
•
Otak manusia merupakan organ sistem syaraf terpenting.
• Memiliki
berat sekitar 1,35 – 1, 5 Kg
• Otak
dilindungi oleh tulang tengkorak kepala dan tulang tengkorak muka
• Disamping
itu, suatu jaringan dibawah tengkorak
yang disebut selaput meninges juga memberikan
perlindungan ekstra bagi keamanan otak
dari gangguan.
Otak dilindungi 3 lapisan selaput
meninges. Bila membran ini terkena infeksi maka akan terjadi radang yang
disebut meningitis.
Ketiga lapisan membran meninges
dari luar ke dalam adalah sebagai berikut:
- Durameter;
- Araknoid
dan;
- Piameter.
1.a. Anatomi Otak
Terdiri
dari 2 belahan, yaitu belahan kiri dan belahan kanan.
Masing
- masing belahan, terdiri atas 2 substansi pokok, yaitu substansi kelabu dan
substansi putih.
1.b.Pembagian Otak
Otak
manusia dibagi menjadi 3 bagian, yaitu otak depan, otak tengah dan otak
belakang.
ü
Otak
Depan
Terdiri atas otak besar (Cerebrum), talamus,
hipotalamus, dan infundibulum.
Otak besar (Cerebrum) merupakan bagian otak yang
paling besar.
Cerebrum terbagi menjadi 4 lobus yang masing-masing
memiliki fungsi berbeda, yaitu : lobus frontal, lobus parietal, lobus
oksipital, dan lobus temporal
ü
Otak Tengah
Terletak didepan otak kecil. Di dalam otak kecil
terdapat kolikulus superior yang merupakan pusat pergerakan mata. Selain itu
juga terdapat kolikulus inferior berfungsi sebagai pusat pendengaran tertentu.
ü
Otak Belakang
Terdiri atas Otak kecil (Cerebellum), Medulla
oblongata dan pons. Otak kecil (Cerebrum) berfungsi mengatur pergerakan otot,
keseimbangan kerja otot dan rangka, serta mengatur sikap dan posisi tubuh. Medulla
oblongata berfungsi untuk gerak tak sadar seperti bernafas, menelan, batuk,
bersin dll. Juga bertanggung jawab mengatur kecepatan pernafasan, dan aktivitas
jantung dan pembuluh darah. Pons juga terlibat dalam proses-proses tubuh yang
terjadi pada medulla oblongata.