Twitter

Senin, 08 April 2013

SISTEM SARAF

Pengertian Sistem Saraf
  Sistem saraf adalah sistem yang berfungsi untuk menyelenggarakan kerjasama dalam organisasi dan koordinasi kegiatan tubuh.
  Pada dasarnya sistem saraf menghimpun rangsangan  (stimulus) dari lingkungan, mengubah rangsangan menjadi impuls saraf, dan meneruskan impuls ke daerah penerimaan, selanjutnya impuls ditafsirkan di organ efektor untuk memberikan jawaban yang tepat
Peranan sistem saraf
  Untuk memungkinkan mahluk hidup mengadakan orientasi terhadap lingkungan  disekitarnya, yaitu dengan menerima rangsang dari luar dan selanjutnya memberikan tanggapan terhadap rangsangan tersebut.
  Untuk mengadakan kontrol (pengaturan) internal agar fungsi semua organ atau sistem lainnya bekerja secara selaras yang juga dibantu oleh sistem endokrin.
  Pada primata terutama manusia, merupakan tempat penyimpan ingatan (memori) dan kecerdasan.  Dalam hal ini dibantu oleh organ indera yang dapat menerima rangsang baik dari lingkungan sekitar ataupun dari dalam tubuh sendiri
Sistem saraf manusia adalah suatu jalinan jaringan yang komplek, sangat khusus dan saling berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf mengkoordinasi, menafsirkan dan mengontrol interaksi antara individu dengan lingkungan sekitarnya.
Sel saraf
  Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf (neuron) yang mempunyai bentuk bervariasi. Sistem ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Dalam kegiatannya, saraf mempunyai hubungan kerja seperti mata rantai (berurutan) antara reseptor dan efektor.
  Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan.
  Contohnya otot dan kelenjar.
SISTEM SARAF (Unit Saraf)
        Neuron: satuan struktural
        Dendrite - membawa signal ke badan sel
        Axon - membawa signal ke neuron lain atau ke efektor
        Sinaps - jembatan antar-neuron atau neuron-efektor
Struktur Sel Saraf
        Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel. Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan akson (neurit).
Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu:
  1.  Sel saraf sensori
  2.  Sel saraf motor
  3. Sel saraf intermediet (asosiasi).
Sel saraf sensori
  Berfungsi menghantarkan impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis).
  Ujung akson dari saraf sensori berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet).
Sel saraf motor
  Berfungsi mengirimkan impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan.
  Badan sel saraf motor berada di sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendek berhubungan dengan akson saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat panjang.
Sel saraf intermediet
  Sel saraf intermediet disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat ditemukan di dalam sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motor dengan sel saraf sensori atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem saraf pusat.
  Sel saraf intermediet menerima impuls dari reseptor sensori atau sel saraf asosiasi lainnya.
  Kelompok-kelompok serabut saraf, akson dan dendrit bergabung dalam satu selubung dan membentuk urat saraf. Sedangkan badan sel saraf berkumpul membentuk ganglion atau simpul saraf.
Mekanisme Penghantar Impuls di antaranya dapat melalui:
  Sel saraf dan
  Sinapsis.
Penghantaran Impuls Melalui Sel Saraf
  Terjadi karena adanya perbedaan potensial listrik antara bagian luar dan bagian dalam sel.
  Pada waktu sel saraf beristirahat, kutub positif terdapat di bagian luar dan kutub negatif terdapat di bagian dalam sel saraf.
A. Sistem Syaraf Pusat (SSP)
  Merupakan pusat koordinasi utama dalam sistem syaraf.
  SSP terdiri atas dua bagian, yaitu Otak dan Sumsum tulang belakang
1. Otak
          Otak manusia merupakan organ sistem  syaraf terpenting.
          Memiliki berat sekitar 1,35 – 1, 5 Kg
          Otak dilindungi oleh tulang tengkorak kepala dan tulang tengkorak muka
    Disamping itu, suatu jaringan dibawah  tengkorak yang disebut selaput meninges  juga memberikan perlindungan ekstra bagi  keamanan otak dari gangguan.
Otak dilindungi 3 lapisan selaput meninges. Bila membran ini terkena infeksi maka akan terjadi radang yang disebut meningitis.
Ketiga lapisan membran meninges dari luar ke dalam adalah sebagai berikut:
Durameter;
Araknoid dan;
- Piameter.
1.a. Anatomi Otak
  Terdiri dari 2 belahan, yaitu belahan kiri dan belahan kanan.
  Masing - masing belahan, terdiri atas 2 substansi pokok, yaitu substansi kelabu dan substansi putih.
1.b.Pembagian Otak
  Otak manusia dibagi menjadi 3 bagian, yaitu otak depan, otak tengah dan otak belakang.
ü   Otak Depan
Terdiri atas otak besar (Cerebrum), talamus, hipotalamus, dan infundibulum.
Otak besar (Cerebrum) merupakan bagian otak yang paling besar.
Cerebrum terbagi menjadi 4 lobus yang masing-masing memiliki fungsi berbeda, yaitu : lobus frontal, lobus parietal, lobus oksipital, dan lobus temporal

ü  Otak Tengah
Terletak didepan otak kecil. Di dalam otak kecil terdapat kolikulus superior yang merupakan pusat pergerakan mata. Selain itu juga terdapat kolikulus inferior berfungsi sebagai pusat pendengaran tertentu.
ü  Otak Belakang
Terdiri atas Otak kecil (Cerebellum), Medulla oblongata dan pons. Otak kecil (Cerebrum) berfungsi mengatur pergerakan otot, keseimbangan kerja otot dan rangka, serta mengatur sikap dan posisi tubuh. Medulla oblongata berfungsi untuk gerak tak sadar seperti bernafas, menelan, batuk, bersin dll. Juga bertanggung jawab mengatur kecepatan pernafasan, dan aktivitas jantung dan pembuluh darah. Pons juga terlibat dalam proses-proses tubuh yang terjadi pada medulla oblongata.