BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Porifera merupakan hewan yang
berlubang-lubang kecil atau hewan berpori. Hewan berpori juga disebut hewan
spons (sponge). Lubang-lubang tersebut digunakan untuk jalan masuknya air yang
mengandung plankton ke dalam tubuh. Hampir semua hewan Porifera hidup dilaut,
dan hanya satu famili yang hidup di air tawar, yakni famili Spongillidae. Pada
umumnya Porifera hidup di lautan yang airnya tenang, tidak memiliki arus yang
kuat, dan airnya jernih.
Cnidaria bersama Ctenophora digolongkan
ke dalam kelompok notakson yang disebut Coelenterata. Coelenterata berasal dari
kata koilos yang berarti rongga tubuh atau selom dan enteron yang berarti usus,
yang membentuk solenteron yang artinya rongga yang berfungsi sebagai usus.Hewan
ini tidak memiliki usus yang sebenarnya, ususnya hanya berupa rongga tubuh.
Cnidaria hidup diair tawar atau air laut, termasuk didalamnya hewan karang,
Hydra dan ubur-ubur.
Meihat dari adanya kesamaan dari
Porifera dan Cnidaria dalam hal perilaku makan, maka diperlukan adanya
pembahasan lebih lanjut mengenai apa saja yang persamaan dan perbedaan perilaku
makan dari kedua hewan berpori ini
1.2
Tujuan
Tujuan dari pebuatan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana
perilaku makan Porifera dan Cnidaria, dan apa saja perbedaan serta persamaan
dari perilaku makan tersebut.
1.3
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
perilaku makan porifera dan bagian tubuh apa saja yang berperan pada siklus
pencernaannya?
2.
Bagaimana
perilaku makan Cnidaria dan bagian tubuh apa saja yang berperan pada siklus pencernaannya?
3.
Apa
persamaan dan perbedaan dari perilaku makan Porifera dan Cnidaria
BAB II
ISI
2.1 Perilaku Makan
Hewan Porifera
Porifera artinya hewan yang berlubang-lubang
kecil atau hewan berpori. Hewan berpori juga disebut hewan spons (sponge). Lubang-lubang
tersebut digunakan untuk jalan masuknya air yang mengandung makanan ke dalam
tubuh. Porifera hidup secara heterotrof. Makanan porifera antara lain
protozoa kecil, bakteri dan partikel organik yang mengendap dari permukaan air.
Makanan yang masuk kedalam tubuhnya berbentuk cairan. Pencernaan dilakukan
secara intraseluler di dalam koanosit dan amoebosit
. Porifera mengambil makanan dengan cara menyaring makanan yang
terlarut dalam air. Flagel menarik bakteri, protozoa dan alga yang melekat pada
leher dari sel koanosit, kemudian air dialirkan ke dalam
vakuola yang terdapat di pangkal koanosit untuk dicerna. Bahan makanan yang
sudah dicerna akan diedarkan ke seluruh bagian tubuh oleh sel amebosit. Sisa
hasil pencernaan dikeluarkan ke spongiosel dan dibuang keluar tubuh melalui osskulum.
Bentuk paling sederhana dari spons adalah
seperti kantong yang kaku dan berpori
Tubuh Porifera terdiri atas bagian-bagian
sebagai berikut:
a. Oskulum : saluran penyebaran air
dari tubuh. Tempat air keluar dari spongiosel.
b.
Ostium atau apurturea : lubang kecil tempat masuknya air ke dalam tubuh. Lubang pada
porosit.
c.
Paragaster atau spongiosel
: saluran yang terdapat di bagian tengah tubuh. Ruang kosong di dalam kantong.
d.
Dinding tubuh yang
tersusun atas :
1) Pinakosit : sel pelapis tubuh
bagian luar, lapisan sel-sel yang berbentuk pipih
2) Porosit
: sel berlubang yang di dalamnya terdapat ostia.
3)
Miosit
: sel otot yang mengelilingi porosit dan oskulum. Berfungsi untuk membuka dan
menutup sel porosit dan oskulum. Jika miosit mengeut, maka sel porosit dan
oskulum akan menutup.
4) Koanosit : sel pelapis dinding
spongiosel dan berfungsi untuk mencerna makanan secara intrasel. Pada
ujung sel terdapat flagela, sedangkan pada bagian pangkal terdapat vakuola.
5) Amebosit : sel penghasil matriks pada lapisan tengah tubuh. Sel ini
berfungsi untuk mengedarkan zat makanan dan dapat berubah fungsi menjadi ovum
dan sperma.
6)
Skleroblas : sel penghasil spikula yang berfungsi sebagai rangka tubuh.
Gambar 1. Struktur Tubuh
Porifera
Keluar
masuknya makanan yang berupa air yang mengandung plankton pada porifera terdiri
dari 3 tipe saluran, yaitu :
1) Tipe Askon yaitu, sistem saluran air
yang paling sederhana, secara berurutan terdiri atas ostia, spongiosel, dan
oskulum. Contohnya: Leucosolenia
dan Clatharina blanca.
2) Tipe Sikon yaitu, saluran airnya meliputi ostia, saluran radial
yang tidak bercabang, spongiosel dan oskulum. Contohnya : Pheronema sp., Schypa, dan Sycon gelatinosum.
3) Tipe Leukon (ragon) yaitu, tipe
paling rumit. Salurannya terdiri atas ostia, saluran radial yang
bercabang-cabang, spongiosel dan oskulum. Contohnya: Euspongia officinalis dan Euspongia
mollissima.
Gambar 2. Siklus makan
pada hewan protozoa
Gambar 3. Tipe saluran air
pada porifera
2.2 Perilaku Makan
Hewan Cnidaria
Cnidaria mempunyai rongga besar di tengah-tengah tubuhnya yang
berfungsi seperti usus pada hewan-hewan tingkat tinggi. Rongga
itu disebut rongga Gastrovaskuler. Tentakel disekitar mulutnya yang berfungsi untuk
menangkap dan memasukkan makanan ke dalam tubuhnya. Tentakel vang dilengkapi
sel Knidoblas yang mengandung racun sengat disebut Nematokis (ciri khas dari
hewan berongga).
Tubuh
Cnidaria memiliki dua lapisan sel (jaringan), yang luar disebut epidermis dan
yang dalam disebut gastrodermis (endodermis). Kedua jaringan tersebut
dipisahkan oleh lapisan mesoglea yang berisi gelatin dan sel-sel syaraf. Sebuah
rongga gastrovascular (coelenteron) memiliki satu lubang yang berfungsi sebagai
mulut sekaligus anus. Terdapat tentakel pada mulut/anus.
Alat
pencernaan dari Cnidaria yaitu:
1. Rongga mulut yang dikelilingi oleh tentakel. Tentakel
berfungsi menangkap, melilit dan memasukkan makanan ke dalam mulut
2. Rongga gastrovaskuler,
berfungsi mencerna sekaligus mengedarkan hasil pencernaan.
3. Bahan sisa pencernaan dikeluarkan kembali melalui mulut yang berfungsi juga sebagai anus dan belum memiliki alat ekskresi, respirasi dan darah.
3. Bahan sisa pencernaan dikeluarkan kembali melalui mulut yang berfungsi juga sebagai anus dan belum memiliki alat ekskresi, respirasi dan darah.
Gambar 4. Bagian tubuh
Cnidaria
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan
mengenai pola makan hewan Porifera dan Cnidaria, adalah :
1. Porifera mengambil makanan dengan cara menyaring makanan yang
terlarut dalam air. Kemudian makanan yang telah masuk dalam tubuh akan dicerna
dan diedarkan oleh sel koanosit dan amebosit
2. Porifera memiliki tiga tipe saluran air, yakni askon, sikon dan
leukon.
3. Cnidaria mempunyai rongga besar di tengah-tengah tubuhnya yang
berfungsi seperti usus pada hewan-hewan tingkat tinggi yang disebut gastrovaskuler yang berfungsi sebagai mulut
sekaligus anus.
4. Cnidaria mengambil makanan dengan menggunakan tentakel disekitar
mulutnya, kemudian memasukkan ke dalam tubuhnya lalu dicerna dan diedarkan ke
seluruh tubuh oleh gastrovaskuler. Makanan yang tersisa akan dikeluarkan melalui
gastovaskuler itu sendiri.
5. Porifera dan Cnidaria memilki kesamaan perilaku makan yakni,
sama-sam memiliki pori di tubuhnya dan memasukkan, mencerna serta mengeluarkan
sisa makanan tersebut dalam satu lubang yang sama.
6. Pada Porifera kerja saluran pencernaan dilakukan oleh sel
konosit dan amebosit dan dikeluarkan oleh ostium, sedangkan pada Cnidaria kerja
saluran pencernaan dilakukan oleh rongga gastrovaskuler.
3.2 Saran
Saran yang dapat kami berikan untuk makalah ini diharapkan agar
dapat memberikan pengetahuan yang lebih dalam mengenai perilaku makan Porifera
dan Cnidaria sehingga mengetahui perbadaan dan persamaan dalam siklus
pencernaannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar