Twitter

Rabu, 20 Februari 2013

PERILAKU MAKAN HEWAN PORIFERA DAN CNIDARIA


BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang
Porifera merupakan hewan yang berlubang-lubang kecil atau hewan berpori. Hewan berpori juga disebut hewan spons (sponge). Lubang-lubang tersebut digunakan untuk jalan masuknya air yang mengandung plankton ke dalam tubuh. Hampir semua hewan Porifera hidup dilaut, dan hanya satu famili yang hidup di air tawar, yakni famili Spongillidae. Pada umumnya Porifera hidup di lautan yang airnya tenang, tidak memiliki arus yang kuat, dan airnya jernih.
Cnidaria bersama Ctenophora digolongkan ke dalam kelompok notakson yang disebut Coelenterata. Coelenterata berasal dari kata koilos yang berarti rongga tubuh atau selom dan enteron yang berarti usus, yang membentuk solenteron yang artinya rongga yang berfungsi sebagai usus.Hewan ini tidak memiliki usus yang sebenarnya, ususnya hanya berupa rongga tubuh. Cnidaria hidup diair tawar atau air laut, termasuk didalamnya hewan karang, Hydra dan ubur-ubur.
Meihat dari adanya kesamaan dari Porifera dan Cnidaria dalam hal perilaku makan, maka diperlukan adanya pembahasan lebih lanjut mengenai apa saja yang persamaan dan perbedaan perilaku makan dari kedua hewan berpori ini
1.2                Tujuan
Tujuan dari pebuatan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana perilaku makan Porifera dan Cnidaria, dan apa saja perbedaan serta persamaan dari perilaku makan tersebut.
1.3                Rumusan Masalah
1.           Bagaimana perilaku makan porifera dan bagian tubuh apa saja yang berperan pada siklus pencernaannya?
2.           Bagaimana perilaku makan Cnidaria dan bagian tubuh apa saja yang berperan pada siklus pencernaannya?
3.           Apa persamaan dan perbedaan dari perilaku makan Porifera dan Cnidaria


BAB II
ISI

2.1       Perilaku Makan Hewan Porifera

Porifera artinya hewan yang berlubang-lubang kecil atau hewan berpori. Hewan berpori juga disebut hewan spons (sponge). Lubang-lubang tersebut digunakan untuk jalan masuknya air yang mengandung makanan ke dalam tubuh. Porifera hidup secara heterotrof. Makanan porifera antara lain protozoa kecil, bakteri dan partikel organik yang mengendap dari permukaan air. Makanan yang masuk kedalam tubuhnya berbentuk cairan. Pencernaan dilakukan secara intraseluler di dalam koanosit dan amoebosit
. Porifera mengambil makanan dengan cara menyaring makanan yang terlarut dalam air. Flagel menarik bakteri, protozoa dan alga yang melekat pada leher dari sel koanosit, kemudian air dialirkan ke dalam vakuola yang terdapat di pangkal koanosit untuk dicerna.  Bahan makanan yang sudah dicerna akan diedarkan ke seluruh bagian tubuh oleh sel amebosit. Sisa hasil pencernaan dikeluarkan ke spongiosel dan dibuang keluar tubuh melalui osskulum.
Bentuk paling sederhana dari spons adalah seperti kantong yang kaku dan berpori
Tubuh Porifera terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut:
a.      Oskulum : saluran penyebaran air dari tubuh. Tempat air keluar dari   spongiosel.
b.      Ostium atau apurturea : lubang kecil tempat masuknya air ke dalam tubuh. Lubang pada porosit.
c.       Paragaster atau spongiosel : saluran yang terdapat di bagian tengah tubuh. Ruang kosong di dalam kantong.
d.      Dinding tubuh yang tersusun atas :
1)         Pinakosit : sel pelapis tubuh bagian luar, lapisan sel-sel yang berbentuk pipih
2)         Porosit : sel berlubang yang di dalamnya terdapat ostia.
3)      Miosit : sel otot yang mengelilingi porosit dan oskulum. Berfungsi untuk membuka dan menutup sel porosit dan oskulum. Jika miosit mengeut, maka sel porosit dan oskulum akan menutup.
4)         Koanosit : sel pelapis dinding spongiosel dan berfungsi untuk mencerna  makanan secara intrasel. Pada ujung sel terdapat flagela, sedangkan pada bagian pangkal terdapat vakuola.
5)      Amebosit : sel penghasil matriks pada lapisan tengah tubuh. Sel ini berfungsi untuk mengedarkan zat makanan dan dapat berubah fungsi menjadi ovum dan sperma.
6)      Skleroblas : sel penghasil spikula yang berfungsi sebagai rangka tubuh.
struktur tubuh-porifera
Gambar 1. Struktur Tubuh Porifera
Keluar masuknya makanan yang berupa air yang mengandung plankton pada porifera terdiri dari 3 tipe saluran, yaitu :
1)  Tipe Askon yaitu, sistem saluran air yang paling sederhana, secara berurutan terdiri atas ostia, spongiosel, dan oskulum. Contohnya: Leucosolenia dan Clatharina blanca.
2)  Tipe Sikon yaitu, saluran airnya meliputi ostia, saluran radial yang tidak bercabang, spongiosel dan oskulum. Contohnya : Pheronema sp., Schypa, dan Sycon gelatinosum.
3) Tipe Leukon (ragon) yaitu, tipe paling rumit. Salurannya terdiri atas ostia, saluran radial yang bercabang-cabang, spongiosel dan oskulum. Contohnya: Euspongia officinalis dan Euspongia mollissima.
a1.jpg
Gambar 2. Siklus makan pada hewan protozoa

a6.jpg
Gambar 3. Tipe saluran air pada porifera
2.2       Perilaku Makan Hewan Cnidaria
            Cnidaria mempunyai rongga besar di tengah-tengah tubuhnya yang berfungsi seperti usus pada hewan-hewan tingkat tinggi. Rongga itu disebut rongga Gastrovaskuler. Tentakel disekitar mulutnya yang berfungsi untuk menangkap dan memasukkan makanan ke dalam tubuhnya. Tentakel vang dilengkapi sel Knidoblas yang mengandung racun sengat disebut Nematokis (ciri khas dari hewan berongga).
Tubuh Cnidaria memiliki dua lapisan sel (jaringan), yang luar disebut epidermis dan yang dalam disebut gastrodermis (endodermis). Kedua jaringan tersebut dipisahkan oleh lapisan mesoglea yang berisi gelatin dan sel-sel syaraf. Sebuah rongga gastrovascular (coelenteron) memiliki satu lubang yang berfungsi sebagai mulut sekaligus anus. Terdapat tentakel pada mulut/anus.
Alat pencernaan dari Cnidaria yaitu:
1. Rongga mulut yang dikelilingi oleh tentakel. Tentakel berfungsi menangkap, melilit dan memasukkan makanan ke dalam mulut
2.   Rongga gastrovaskuler, berfungsi mencerna sekaligus mengedarkan hasil pencernaan.
3.   Bahan sisa pencernaan dikeluarkan kembali melalui mulut yang berfungsi  juga sebagai anus dan belum memiliki alat ekskresi, respirasi dan darah.
cnidariastructure.jpg
Gambar 4. Bagian tubuh Cnidaria
BAB III
PENUTUP

3.1       Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan mengenai pola makan hewan Porifera dan Cnidaria, adalah :
1.      Porifera mengambil makanan dengan cara menyaring makanan yang terlarut dalam air. Kemudian makanan yang telah masuk dalam tubuh akan dicerna dan diedarkan oleh sel koanosit dan amebosit
2.      Porifera memiliki tiga tipe saluran air, yakni askon, sikon dan leukon.
3.      Cnidaria mempunyai rongga besar di tengah-tengah tubuhnya yang berfungsi seperti usus pada hewan-hewan tingkat tinggi yang disebut gastrovaskuler yang berfungsi sebagai mulut sekaligus anus.
4.      Cnidaria mengambil makanan dengan menggunakan tentakel disekitar mulutnya, kemudian memasukkan ke dalam tubuhnya lalu dicerna dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh gastrovaskuler. Makanan yang tersisa akan dikeluarkan melalui gastovaskuler itu sendiri.
5.      Porifera dan Cnidaria memilki kesamaan perilaku makan yakni, sama-sam memiliki pori di tubuhnya dan memasukkan, mencerna serta mengeluarkan sisa makanan tersebut dalam satu lubang yang sama.
6.      Pada Porifera kerja saluran pencernaan dilakukan oleh sel konosit dan amebosit dan dikeluarkan oleh ostium, sedangkan pada Cnidaria kerja saluran pencernaan dilakukan oleh rongga gastrovaskuler.
           
3.2       Saran
            Saran yang dapat kami berikan untuk makalah ini diharapkan agar dapat memberikan pengetahuan yang lebih dalam mengenai perilaku makan Porifera dan Cnidaria sehingga mengetahui perbadaan dan persamaan dalam siklus pencernaannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar