Nipah
( Nypa fruticans Wurmb )
Nipah
adalah sejenis palem (palma) yang tumbuh di lingkungan hutan bakau atau daerah
pasang-surut dekat tepi laut.
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Class :
Liliopsida
Ordo :
Arecales
Family :
Arecaceae
Genus :
Nypa
Spesies : Nypa
fruticans Wurmb.
Palem besar yang menjalar. Daun dalam 3-5 tangkai, tegak bergerombol di ujung,
menyirip. Perbungaan soliter, tegak, tumbuh di antara daun, bercabang, berdaun
gagang banyak. Buah pelok, tumbuh dari 1 karpel, padat dan bersudut tidak
beraturan, piramid, coklat sampai kehitaman, eksokarp halus, mesokarp berserat,
endokarp tebal dan terdiri dari unting berserat yang berjalinan. Biji membulat
telur lebar, beralur menjauh, endosperma
homogenus.
Batang pohon nipah menjalar di
tanah, membentuk rimpang yang terendam oleh lumpur. Hanya roset daunnya yang
muncul di atas tanah, sehingga nipah nampak seolah-olah tak berbatang. Akar
serabutnya dapat mencapai panjang 13 m. Karena perakaran nipah ini hanya
terletak dalam lumpur yang sifatnya labil maka rumpun-rumpun nipah dapat
dihanyutkan oleh air sampai ke laut. Dari rimpangnya muncul daun-daun majemuk
menyirip khas palma, tegak atau hampir tegak, menjulang hingga 9 m di atas
tanah. Panjang tangkainya 1-1,5 m; dengan kulit yang mengkilap dan keras,
berwarna hijau pada yang muda dan berangsur menjadi cokelat sampai cokelat tua
sesuai perkembangan umurnya; bagian dalamnya lunak seperti gabusDaun nipah yang
sudah tua berwarna hijau, sedangkan daunnya yang masih muda berwarna kuning,
menyerupai janur kelapa. Banyaknya anak daun dalam tiap ental mencapai 25-100
helai. Dalam satu tandan, buahnya dapat mencapai antara 30-50 butir,
berdempetan satu dengan yang lainnya membentuk kumpulan buah bundar. Buah yang
masak gugur ke air dan mengapung mengikuti arus pasang surut atau aliran air
hingga tersangkut di tempat tumbuhnya. Kerap kali buah telah berkecambah
senyampang dihanyutkan arus ke tempat yang baru.
Nipah adalah tumbuhan tropis. Rata-rata suhu minimum pada daerah pertumbuhannya
adalah 200 C dan maksimumnya 32-350C. Iklim optimum
adalah agak lembab sampai lembab dengan curah hujan lebih dari 100 mm per bulan
sepanjang tahun. Nipah tumbuh subur hanya pada lingkungan air yang asin. Jarang
dijumpai langsung di pantai. Kondisi optimum adalah saat bagian dasar palem dan
rimpangnya terendam air asin secara reguler. Karena itu nipah mendiami daerah
muara sungai yang masih mendapat akibat arus pasang surut dari sungai.
Konsentrasi garam optimum adalah 1-9 per mil. Tanah rawa nipah berlumpur dan
kaya akan endapan alluvial, tanah liat dan humus; kandungan garamnya bukan
organik, kalsium, sulfur, besi dan mangaan tinggi, yang mempengaruhi aroma dan
warna gelapnya. pH sekitar 5; kandungan oksigen rendah kecuali lapisan paling atas.
Biasanya nipah dapat membentuk tegakan murni, tetapi di beberapa daerah tumbuh
bercampur dengan pohon-pohon. Perbanyakan generatif dengan biji
(buah) dan vegetatif dengan rimpang yang bercabang.
Manfaat :
Daun nipah yang telah tua banyak dimanfaatkan secara tradisional untuk membuat
atap rumah yang daya tahannya mencapai 3-5 tahun. Daun nipah yang masih muda
mirip janur kelapa, dapat dianyam untuk membuat dinding rumah yang disebut kajang.
Daun nipah juga dapat dianyam untuk membuat tikar, tas, topi dan aneka
keranjang anyaman. Tangkai daun dan pelepah nipah dapat digunakan sebagai bahan
kayu bakar yang baik. Pelepah daun nipah juga mengandung selulosa yang bisa
dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan pulp (bubur kertas). Lidinya dapat
digunakan untuk sapu, bahan anyam-anyaman dan tali.
Nipah berpotensi dalam produksi gula, cuka dan alkohol. Gula tersedia langsung
dalam bentuk sukrosa. Cairan dari nipah dalam bentuk liquid, sehingga tidak ada
masalah seperti dalam gula tebu.
Bagian nipah yang dapat diolah menjadi bahan makanan yaitu buah, biji dan
tunasnya, buah yang masih muda diolah kolang kaling, kolak, dan biji yang
sudah tua dapat diolah mejadi tepung untuk dasar pembuatan kue.
Pohon nipah (Nypa fruticans)
mempunyai manfaat yang tidak sedikit. Namun sayangnya pemanfaatan tumbuhan ini
masih sangat sedikit. Bahkan tidak jarang tumbuhan ini harus musnah seiring
dengan rusaknya hutan mangrove dan kerusakan pantai yang terjadi akibat ulah
manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar